Daftar Isu Site Audit & Cara Memperbaikinya
Sebagai fitur audit website yang komprehensif, Sequence Stats mampu menampilkan daftar isu yang berhasil di-crawl pada halaman Anda. Isu yang ditemukan bervariasi, oleh karena itu, Anda harus dapat memperbaiki isu yang muncul sesuai dengan praktik terbaiknya.
Pada artikel ini, Anda akan mengetahui penjelasan dari semua jenis isu hingga langkah-langkah perbaikan yang dapat dilakukan. Berikut lengkapnya.
Kami mengkategorikan isu berdasarkan grupnya. Berikut adalah daftar grup isu dan kategori di dalamnya.
CSS
CSS, atau Cascading Style Sheets, adalah alat penting untuk mendesain dan menata situs web. Namun, terkadang CSS dapat merusak dan menyebabkan masalah pada situs web. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan. Berikut penjelasannya
Broken CSS
Isu ini terjadi ketika file CSS tidak dapat diakses dan menyebabkan halaman Anda tidak ditampilkan dengan benar. Masalah ini dapat menyebabkan penurunan tingkat user experience.
Tips: Tinjau ulang semua file CSS untuk memastikan semua dapat diakses dan dimuat dengan benar.
Ukuran File CSS Terlalu Besar
Seperti namanya, masalah ini muncul ketika file CSS Anda terlalu besar atau lebih besar dari 15 kB. Bahkan jika file Anda hanya berisi teks, file CSS yang terlalu besar dapat memperlambat waktu pemuatan halaman web. Ini dapat berdampak negatif pada pengalaman pengguna karena pengunjung mungkin harus menunggu lebih lama untuk memuat halaman.
Tips: Tinjau dan optimalkan kode. Anda dapat mengecilkan file, membagi file, atau menghapus style yang tidak digunakan.
CSS Redirect
Dalam beberapa kasus, URL file CSS Anda mungkin dialihkan ke URL lain. Hal itu bisa membuat crawler melakukan request HTTP untuk mencapai URL final. Dengan begini, waktu loading halaman akan lebih lama
Tips: Ganti pengalihan tautan CSS ke tautan terakhir atau tautan yang diperbarui
Tautan Halaman HTTPS ke HTTP CSS
Masalah ini muncul saat Anda memiliki konten campuran yang menggunakan HTML untuk memuat HTTPS yang tertaut ke sumber lain melalui koneksi HTTP. Ini akan membahayakan keamanan halaman HTTPS.
Tips: Pastikan menggunakan HTTPS untuk semua konten Anda dan perbaiki tautannya.
Content - Indexable
Isu selanjutnya adalah content - indexable yang menunjukkan isu-isu dari konten yang dapat diindeks. Berikut lengkapnya.
Multiple Title Tag
Hampir sama dengan isu sebelumnya, multiple title tag muncul ketika halaman terdeteksi memiliki lebih dari satu tag judul. Untuk itu, Anda perlu memilih salah satu judul yang paling tepat.
Tips: Selain memilih salah satu judul paling tepat, tanyakan pada tim developer mengenai isu ini. Mereka mungkin memiliki jawaban teknikal yang menyebabkan multi title tag muncul.
Title Tag Missing or Empty
Halaman yang tidak memiliki title tag sama sekali akan kesulitan untuk ditampilkan dengan benar di SERP. Hal ini dikarenakan HTML <title> adalah hal krusial dalam on-page SEO. Jika tidak memiliki elemen ini, maka halaman tersebut akan ditampilkan menggunakan nama situs.
Tips: Tambahkan title tag yang paling baik dalam mendeskripsikan topik pembahasan halaman Pastikan juga judul menggunakan target keyword yang sesuai.
Title Too Long
Judul yang terlalu panjang akan ditampilkan terpotong di SERP. Oleh karena itu, isu ini akan perlu diperhatikan agar seluruh judul yang dibuat dapat ditampilkan secara keseluruhan. Hal ini akan mempengaruhi bagaimana pengguna melihat website Anda.
Tips: Pastikan panjang karakter di antara 50-60 character atau 520 pixels. Usahakan judul yang dibuat sudah relevan dengan isinya.
Meta Description Too Short
Google terkadang menggunakan konten tag <meta> untuk menampilkan sniipet. Hal ini dilakukan jika menurut Google meta description memberikan deskripsi lebih akurat kepada pengguna daripada mengambil langsung dari konten.
Meta description yang singkat tidak dapat meringkas konten Anda dengan baik. Maka isu ini muncul.
Tips: Pastikan meta deskripsi memiliki panjang sekitar 110 hingga 160 karakter, meskipun Google terkadang dapat menampilkan snippet yang lebih panjang.
Meta Description Too Long
Jika Anda memiliki meta description yang terlalu panjang, Google akan memotongnya agar dapat ditampilkan di SERP. Hal ini tentu akan mempengaruhi esensi deskripsi yang Anda buat.
Tips: Hal yang dapat Anda lakukan adalah sama seperti ketika meta description Anda terlalu pendek yaitu dengan memastikan panjangnya. Anda dapat menggunakan title and meta description checker untuk mengetahui ideal panjang metadata.
H1 Tag Missing or Empty
Tag <h1> adalah judul teratas halaman. Meskipun tidak sepenting judul halaman Anda, judul <h1> menjadi komponen pendukung SEO dalam konten. Dengan tag ini, Anda dapat membantu search engine dalam memahami isi konten dan konteksnya.
Tips:
Setiap halaman harus memiliki heading <h1> yang unik.
Direkomendasikan hanya menggunakan satu tag <h1> per halaman.
Title Too Short
Judul yang terlalu pendek mungkin tidak dapat menjelaskan konten halaman Anda dengan baik. Oleh karena itu, hal ini dianggap sebagai isu dalam konten
Tips: Pastikan judul halaman di antara 50 hingga 60 karakter, tinjau semua halaman yang dilaporkan dan buat judul yang lebih panjang.
Low Word Count
Isu ini akan muncul ketika halaman Anda memiliki jumlah kata kurang dari 50. Halaman dengan jumlah kata sangat sedikit dianggap kurang bermanfaat dan tidak berkualitas. Oleh karena itu, penting untuk memperbaikinya.
Tips:
Anda tidak harus selalu membuat konten yang sangat panjang, pastikan jumlah kata sudah cukup untuk membahas topik dengan jelas. Biasanya, panjang ideal adalah 350 hingga 2000 kata dalam satu halaman.
Meta Description Tag Missing Or Empty
Tanpa deskripsi meta, Anda akan kehilangan kesempatan untuk menampilkan ringkasan konten di SERP. Deskripsi yang berkualitas dapat ditampilkan di hasil penelusuran Google sebagai search snippet yang menguntungkan website Anda.
Tips:
Buat deskripsi meta unik untuk setiap halaman yang dapat diindeks di situs web Anda. Dengan begitu Anda membantu mesin telusur dan pengguna memahami halaman Anda dengan lebih cepat.
Content - Not Indexable
Klasifikasi Not Indexable muncul ketika halaman tidak dapat diindeks dengan berbagai isu tertentu. Berikut adalah daftar isu yang timbul dari konten yang tidak dapat diindeks:
- Meta description tag missing or empty
- Multiple title tags
- Title tag missing or empty
- H1 tag missing or empty
- Low word count
- Meta description too long
- Title too long
- Title too short
- Meta description too short
Secara general, isu yang muncul hampir sama dengan klasifikasi Content - Indexable. Oleh karena itu, cara mengatasi isu di atas dapat Anda lakukan sama seperti penyelesaian masalah Content - Indexable.
Duplicates
Isu duplikat terjadi ketika Anda memiliki konten yang hampir sama dengan halaman lainnya. Jika masalah ini muncul, maka Google akan memilih salah satu konten saja untuk ditampilkan di SERP.
Namun, Google dapat memilih versi konten yang tidak Anda kehendaki untuk diindeks. Sehingga, Anda perlu mengatur atribut kanonikal rel=canonical untuk memberikan sinyal pada search engine versi konten yang harus diprioritaskan.
Tips:
- Tinjau semua halaman dengan isu konten duplikat yang.
- Pilih satu versi kanonis yang ingin diindeks di hasil penelusuran. Tambahkan atribut URL rel=canonical di setiap halaman dengan konten duplikat, termasuk halaman kanonis itu sendiri.
External Pages
Isu selanjutnya adalah external pages yang menyangkut permasalahan link dari halaman eksternal. Berikut penjelasannya.
External 3XX Redirect
Muncul ketik beberapa URL eksternal yang ditautkan dari situs Anda dialihkan ke URL lain. Pengalihan halaman eksternal dapat diatur setelah Anda menambahkan tautan dari situs web Anda. Jadi terdapat kemungkinan tautan Anda mengarah ke halaman lain
Tips:
- Tinjau secara manual URL pengalihan eksternal yang ditautkan dari situs web Anda untuk memastikan halaman tujuan memiliki konten yang relevan.
- Hindari pengalihan dan gunakan tautan langsung ke halaman tujuan jika memungkinkan.
External 4XX
Beberapa URL eksternal yang ditautkan situs web Anda menghasilkan kode HTTP 4xx. Tautan ini juga dikenal sebagai broken link. Broken link dapat menurunkan pengalaman pengguna di situs web Anda.
Tips:
Tinjau semua halaman dengan broken link dan berbagi tautan ke halaman yang benar.
External 5XX
Isu ini akan muncul ketika beberapa URL eksternal yang ditautkan situs web Anda menghasilkan kode respons HTTP 5xx (Kesalahan Server).
Tips:
Pastikan situs web Anda hanya memiliki tautan ke halaman yang aktif.
External Time Out
Terjadi ketika URL eksternal yang ditautkan situs web Anda mengarah ke halaman yang membutuhkan waktu terlalu lama untuk mendapatkan respons dari server.
Tautan eksternal di halaman Anda yang mengakibatkan time-out dapat menurunkan pengalaman pengguna, sehingga mereka akan meninggalkan halaman Anda.
Tips:
Tinjau semua halaman yang dilaporkan dengan isu ini dan ganti tautan ke halaman yang aktif.
Images
Gambar adalah elemen visual yang penting dalam sebuah halaman karena dapat memengaruhi pengalaman pengguna dalam memahami konten. Berikut adalah beberapa isu gambar dan cara memperbaikinya.
Image Broken
Muncul ketika beberapa gambar di situs web Anda tidak dapat ditampilkan. Gambar yang rusak akan berdampak negatif pada pengalaman pengguna. Selain itu Google tidak akan dapat mengindeks gambar ini di hasil penelusuran.
Tips:
Tinjau semua gambar yang rusak dan ganti, perbaiki, atau hapus tautan ke gambar ini di halaman Anda.
Page Had Broken Image
Adalah isu saat halaman Anda tertaut ke URL gambar yang memiliki salah satu kode status HTTP 4xx atau 5xx. Sehingga, gambar tersebut tidak dapat ditampilkan
Tips:
- Perbaiki tutan gambar karena file mungkin telah diganti, dipindah, atau dihapus.
- Tinjau halaman yang memiliki tautan rusak ke gambar dan perbarui atau hapus.
- Untuk kode status HTTP 5xx (kesalahan server), Anda mungkin perlu menghubungi pengembang web atau penyedia hosting Anda.
Image File Size Too Large
Gambar dengan ukuran file besar. Jika file gambar yang dimuat terlalu besar, maka akan memperlambat waktu loading halaman. Hal ini akan memperburuk Core Web Vitals website Anda.
Tips:
- Tinjau gambar dan lakukan kompresi jika memungkinkan
- Secara umum, ukuran dan kualitas gambar dapat mempengaruhi besar file.
- Gunakan format WebP untuk hasil yang optimal.
Missing Alt Text
Atribut alt digunakan untuk mendeskripsikan gambar Anda. Mesin pencari akan menggunakannya untuk memahami konten file gambar tersebut. Selain itu, teks ini akan ditampilkan jika gambar tidak dapat ditampilkan.
Tanpa menggunakan Alt text maka Google akan kesulitan dalam membacanya.
Tips:
Pastikan setiap gambar Anda memiliki teks alternatif yang ringkas dan deskriptif.
HTTPS Page Links to HTTP Image
Isu ini adalah contoh dari konten campuran yang terjadi saat halaman HTML dimuat melalui koneksi HTTPS tetapi menautkan ke gambar melalui koneksi HTTP yang tidak aman.
Beberapa browser memblokir halaman yang tidak aman secara default.
Tips:
- Untuk domain Anda sendiri, sajikan semua konten dalam HTTPS dan perbaiki tautan Anda.
- Untuk gambar yang dihosting di domain lain, gunakan versi HTTPS jika tersedia. Jika HTTPS tidak tersedia, Anda dapat mencoba menghubungi domain dan menanyakan apakah mereka dapat menyediakan konten melalui HTTPS.
Image Redirects
Terjadi saat beberapa URL gambar di situs web Anda dialihkan ke URL lain. Dalam skala besar, isu ini dapat meningkatkan waktu pemuatan halaman yang signifikan.
Tips:
Tinjau halaman yang memiliki tautan ke URL redirect dan ganti tautan ini dengan tautan langsung ke file gambar tujuan.
Indexability
Canonical points to 4XX
Muncul pada halaman yang memiliki tautan kanonis yang mengarah ke URL 4xx. Kode status HTTP 4xx menunjukkan bahwa halaman tersebut tidak dapat diakses.
Saat perayap mesin telusur tidak dapat mengakses halaman kanonis yang ditentukan, instruksi ini akan diabaikan, dan versi halaman yang salah (non-kanonis) dapat diindeks.
Tips:
- Tinjau daftar halaman dengan tautan kanonis yang mengarah ke URL 4xx.
- Ganti URL kanonis yang mengembalikan kode status 4xx dengan tautan ke versi halaman 200 (OK).
Canonical points to 5XX
Halaman situs web yang memiliki tautan kanonis mengarah ke URL 5xx (Kesalahan Server).
Tips:
- Kesalahan 5xx menunjukkan masalah dengan server web Anda. Anda perlu memeriksa penyedia hosting Anda atau dengan tim developer karena server Anda mungkin kelebihan beban atau salah konfigurasi.
- Anda juga harus memahami bahwa ini bisa menjadi masalah sementara. Misalnya, saat perayapan berlangsung selama beberapa pemeliharaan di server situs web Anda.
Canonical points to redirect
Halaman serupa atau duplikat dari situs web harus menentukan laman kanonis untuk menginstruksikan mesin telusur agar menampilkan versi laman yang paling kanonis di hasil penelusuran.
URL pengalihan yang ditetapkan sebagai kanonis dapat disalahartikan oleh mesin telusur; instruksi yang bertentangan tersebut dapat diabaikan. Akibatnya, versi halaman yang salah (non-kanonik) dapat diindeks.
Tips:
- Tinjau daftar halaman dengan tautan kanonis yang mengarah ke URL pengalihan.
- Ganti tautan kanonis pengalih dengan tautan langsung ke versi halaman 200 (OK) yang ingin diindeks di hasil pencarian.
Nofollow Page
Isu pada halaman dengan meta tag 'nofollow'. Tag 'nofollow' digunakan pada halaman untuk menginstruksikan crawler mesin pencari agar tidak mengikuti tautan di dalamnya.
Tips:
Hanya gunakan tag ini pada halaman yang tautannya tidak boleh diikuti perayap penelusuran.
Noindex page
Halaman dengan tag meta 'noindex'. Tag 'noindex' digunakan pada halaman untuk mencegahnya dari pengindeksan pencarian.
Tips:
- Hanya gunakan tag ini pada laman yang tidak ingin ditampilkan di SERP.
- Jika Anda ingin halaman diindeks oleh mesin pencari, Anda harus menghapus tag ini.
Non-canonical page specified as canonical one
Halaman yang ditetapkan sebagai halaman kanonis memiliki tautan 'rel=canonical' ke halaman lain. Isu ini menciptakan rantai kanonik/canonical chain dimana halaman A tertaut ke Halaman B yang tertaut ke halaman C dari elemen 'rel=canonical' mereka.
Tips:
- Meskipun Google menegaskan bahwa mereka dapat mengikuti canonical chain, sangat disarankan untuk menghindarinya.
- Rantai kanonis dapat membingungkan perayap mesin telusur; 'rel=canonical' yang salah dikonfigurasi akan diabaikan.
- Arahkan ke satu halaman kanonis jika memungkinkan untuk memastikan hasil kanonikalisasi yang optimal.
Noindex and nofollow page
Halaman dengan instruksi 'noindex' dan 'nofollow'. Tag 'noindex' menginstruksikan perayap mesin pencari untuk tidak menampilkan halaman dalam hasil pencarian. Arahan 'nofollow' menginstruksikan perayap mesin telusur untuk tidak mengikuti tautan pada suatu halaman.
Tips:
Hanya gunakan instruksi ini jika Anda tidak ingin halaman Anda diindeks di hasil pencarian dan tautan di dalamnya diikuti oleh perayap mesin pencari.
Canonical from HTTP to HTTPS
Halaman HTTP di situs web Anda dengan tautan kanonis yang mengarah ke halaman HTTPS.
Tips:
- Disarankan untuk menggunakan HTTPS di seluruh situs web Anda.
Canonical from HTTPS to HTTP
Halaman HTTPS di situs web Anda dengan tautan kanonis yang mengarah ke halaman HTTP.
Tips:
HTTPS adalah salah satu sinyal peringkat untuk Google. Pastikan URL kanonis di situs Anda mengarah ke halaman HTTPS.
Noindex follow page
Halaman yang memiliki 'noindex' tetapi tidak memiliki tag 'nofollow' di kode HTML atau di header response HTTP.
Halaman ini tidak akan ditampilkan di hasil mesin pencari. Namun, karena mereka tidak memiliki tag 'nofollow', semua tautan di dalamnya seharusnya diikuti oleh bot mesin pencari.
Tips:
- Periksa laporan ini untuk halaman 'noindex' yang Anda harapkan
- Jika Anda ingin memastikan bot mesin telusur tidak akan mengikuti tautan di halaman 'noindex', tambahkan 'nofollow' sebagai tag meta atau sebagai tajuk respons HTTP.
Internal Pages
Isu pada internal pages hampir sama dengan klasifikasi isu eksternal page. Perbedaannya terletak pada halaman yang dimaksud. Dalam klasifikasi ini, isu yang muncul berasal dari halaman internal. Berikut daftar isunya:
- 404 Page: kesalahan 4xx paling umum yang menunjukkan bahwa URL diminta tidak tersedia
- 4XX Page: menunjukkan bahwa halaman atau sumber yang diminta tidak dapat diakses. 401 - Unauthorized, 403 - Forbidden, 408 - Request Timeout, and 404 - Not Found
- 500 Page: menunjukkan potensi masalah dengan server web Anda
- 5XX Page: URL ini tidak dapat diakses baik oleh pengunjung situs web Anda maupun oleh perayap mesin telusur karena server tidak dapat memenuhi permintaan.
- Time Out: Tanggapan dari server tidak tepat waktu saat meminta halaman atau resource lainnya.
JavaScript
JavaScript Broken
Terjadi ketika file JavaScript tidak dapat dimuat. File JS yang rusak akan berdampak negatif pada pengalaman pengguna di halaman Anda. Selain itu, isu ini dapat menurunkan otoritas halaman Anda di mata mesin pencari.
Tips:
Tinjau semua file JavaScript dengan isu ini dan pastikan file dimuat dengan benar.
HTTPS page links to HTTP JavaScript
Isu ini terjadi saat halaman HTML dimuat melalui koneksi HTTPS tetapi menautkan ke file JS melalui koneksi HTTP yang tidak aman.
Tips:
Gunakan HTTPS untuk semua file JS maupun konten dalam website Anda
JavaScript Redirects
Terjadi ketika URL file JavaScript yang ditautkan dari situs web Anda dialihkan ke URL lain.
Hal ini memaksa browser dan crawler mesin telusur untuk membuat permintaan HTTP tambahan guna menjangkau URL tujuan. Dalam skala besar, ini dapat meningkatkan waktu pemuatan halaman untuk situs web Anda.
Tips:
Tinjau halaman yang memiliki tautan ke URL pengalihan dan ganti tautan ini dengan tautan langsung ke file JS tujuan.
Link Indexable
Page has links to broken page
Terjadi ketika laman di situs web Anda yang tertaut ke URL internal atau eksternal yang menampilkan kode tanggapan HTTP 404 atau 410. Tautan ini dikenal luas sebagai broken link.
Tips:
- Hapus tautan rusak dari halaman yang terpengaruh atau ganti dengan tautan ke halaman aktif lainnya yang relevan.
- Selain itu, Anda dapat mengatur pengalihan untuk halaman yang dihapus atau dipindahkan.
Orphan page (has no incoming internal links)
Muncul ketika halaman orphan dari sebuah situs web tidak memiliki tautan internal yang masuk.
Crawler hanya dapat menemukan halaman seperti itu dari file peta situs atau dari tautan balik eksternal. Pengunjung situs web tidak akan bisa membuka halaman ini dari halaman lain manapun di situs web Anda.
Tips:
Periksa navigasi situs web dan arsitektur link untuk memastikan semua laman yang relevan dapat diakses dengan mudah.
Canonical URL has no incoming internal links
Jika URL tidak memiliki tautan internal yang masuk, maka user akan kesulitan menjangkaunya saat menjelajahi situs web Anda.
Tips:
- Periksa navigasi situs web untuk memastikan semua halaman kanonis dapat diakses dengan mudah.
- Tautkan secara internal langsung ke URL kanonis jika memungkinkan.
Page has no outgoing links
Jika sebuah halaman tidak memiliki tautan keluar maka akan menyebabkan dead end bagi pengunjung situs web dan crawler.
Tips:
Periksa navigasi situs web dan arsitektur link untuk memastikan situs web Anda tidak buntu.
Page has links to redirect
Untuk mengarahkan ulang URL di situs web Anda, maka hal ini tidak masalah. Namun, disarankan untuk langsung menautkan ke halaman tujuan.
Tips:
- Biasanya disarankan untuk mengganti tautan ke URL pengalihan di situs web Anda dengan tautan langsung.
- Anda harus meninjau secara manual URL pengalihan eksternal yang ditautkan dari situs Anda untuk memastikan bahwa URL tujuan memiliki konten yang relevan.
Redirected page has no incoming internal links
Halaman tujuan pengalihan tidak memiliki tautan internal yang masuk. Dalam hal ini, pengunjung situs web tidak dapat mengaksesnya dari situs web Anda selain dari URL yang dialihkan.
Tips:
Jika memungkinkan, edit tautan pada halaman agar langsung mengarah ke halaman tujuan.
Link Not Indexable
Klasifikasi Link Not Indexable muncul ketika halaman tidak dapat diindeks dengan berbagai isu tertentu. Berikut adalah daftar isu yang timbul dari link yang tidak dapat diindeks:
- Page has links to broken page
- Orphan page (has no incoming internal links)
- Page has no outgoing links
- Page has links to redirect
Secara general, isu yang muncul hampir sama dengan klasifikasi Link - Indexable. Oleh karena itu, cara mengatasi isu di atas dapat Anda lakukan sama seperti penyelesaian masalah Link - Indexable.
Performance
Slow page
Terjadi saat halaman di situs web Anda membutuhkan waktu lama untuk memuat kode HTML. Kecepatan memuat halaman web adalah salah satu sinyal peringkat untuk Google.
Selain itu, kecepatan halaman memengaruhi pengalaman pengguna di situs web Anda.
Tips:
Pastikan kode HTML dioptimalkan di semua halaman Anda. Jika masalah ini berlanjut, pertimbangkan untuk memindahkan situs web Anda ke server yang lebih cepat.
HTML file size too large
Keadaan ketika kode HTML berukuran besar. Meskipun kode HTML hanya berisi teks, ini dapat memperlambat halaman Anda jika ukurannya terlalu besar.
Tips:
Tinjau semua halaman yang dilaporkan dan pertimbangkan optimalkan kode HTML.
Periksa apakah situs web Anda menggunakan kompresi teks seperti GZIP.
Not compressed
Halaman yang tidak menggunakan kompresi teks. Untuk mengurangi ukuran data yang ditransfer dari server web ke browser pengguna, kompresi harus digunakan untuk aset berbasis teks: CSS, JavaScript, dan HTML.
Tips:
Semua browser saat ini mendukung kompresi GZIP, jadi pastikan server Anda dikonfigurasi untuk mengaktifkan GZIP.
Pages with poor CLS
CLS mengukur bagaimana elemen bergerak atau seberapa stabil tata letak halaman. Ini bisa mengganggu user experience ketika mengklik sesuatu pada halaman yang bergeser dan akhirnya mengklik sesuatu yang tidak diinginkan.
Kisarannya adalah 0-1, dimana 0 stabil dan 1 berarti banyak pergeseran. Skor CLS lebih dari 0,25 dianggap buruk.
Tips:
Untuk mengatasi masalah tersebut, periksa penyebab paling umum dari CLS yang buruk seperti:
- Gambar tanpa dimensi
- Iklan, sematan, dan iframe tanpa dimensi
- Menyuntikkan konten dengan JavaScript
- Menerapkan font atau gaya di akhir beban
Pages with poor FID
FID adalah waktu dari saat pengguna berinteraksi dengan halaman Anda hingga halaman dapat merespons. Anda juga dapat menganggapnya sebagai daya tanggap.
Skor FID lebih dari 300 md dianggap buruk. Skor ini berasal dari Laporan Pengalaman Pengguna Chrome yang melihat data pengguna.
Tips:
Untuk memperbaiki isu ini, Anda perlu memecah tugas yang panjang dan menunda JavaScript yang tidak diperlukan hingga nanti.
Pages with poor LCP
LCP mengukur kinerja pemuatan visual. Jika elemen konten terbesar baru terlihat lebih dari 4 detik, LCP dianggap buruk.
Tips:
Untuk mengatasi masalah tersebut, Anda perlu memuat elemen konten terbesar lebih cepat dari yang Anda lakukan saat ini. Penyebab paling umum dari LCP yang buruk adalah:
- Waktu response server lambat
- JavaScript dan CSS memblokir rendering halaman
- Waktu muat sumber daya lambat
Itulah beberapa klasifikasi isu yng dapat Anda temukan di Site Audit beserta tips memberbaikinya. Isu-isu di atas memerlukan penangan sehingga tidak menghambat implementasi SEO website Anda. Jika Anda mengalami masalah mengenai Site Audit, silahkan hubungi tim kami melalui support@sequence.day