Skip to main content

Cara Mengatasi Isu Low Word Count

Seiring dengan terus disempurnakannya algoritma mesin pencari untuk menyajikan pengguna dengan hasil yang paling relevan, panjang konten semakin dipertimbangkan sebagai faktor penting dalam peringkat pencarian.

Isu low word count pada SEO adalah masalah yang memerlukan penanganan segera. Hal ini disebabkan karena jumlah kata dipercaya memiliki dampak pada strategi optimasi situs web.

Dalam artikel ini, kami akan membahas cara memperbaiki isu low word count dan melakukan audit situs yang tepat untuk semua konten Anda.

Apa Itu Isu Low Word Count?

Isu low word count merujuk pada konten halaman web dengan jumlah kata sangat sedikit sehingga tidak memiliki nilai bagi pengguna.

Dalam konteks SEO dan pemasaran konten, jumlah kata yang rendah dapat berdampak negatif pada performa halaman di SERP dan menimbulkan masalah pada pengalaman pengguna.

Ketika konten ditulis dengan jumlah kata yang sangat sedikit, konten tersebut mungkin tidak akan cukup untuk menjelaskan suatu topik atau menjawab pertanyaan pengguna secara menyeluruh.

Dampak Low Word Count pada Kinerja Situs Web

Google menganggapnya sebagai masalah ketika tujuan dibuatnya halaman tersebut untuk memanipulasi SERP. Oleh karena itu, isu rendahnya jumlah kata ini sebaiknya segera diperbaiki. Isu tersebut juga dapat memberi dampak negatif, seperti:

  • Penurunan Relevansi: Konten yang terlalu singkat tidak dapat menjelaskan topik secara komprehensif, sehingga menyebabkan penurunan relevansi pada kueri tertentu.
  • Peluang Kata Kunci Terbatas: Konten yang lebih panjang dapat menangkap berbagai kata kunci yang relevan, sehingga mampu meningkatkan peluang untuk muncul di berbagai istilah pencarian.
  • Pengalaman Pengguna yang Buruk: Pengguna yang mencari informasi detail tidak akan puas dengan konten singkat dan pembahasannya kurang mendalam. Hal ini dapat mengakibatkan tingginya bounce rate dan menurunnya user engagement.

Pandangan Google tentang Rendahnya Jumlah Kata

Pandangan Google terhadap rendahnya jumlah kata cukup jelas bahwa hal ini tidak secara langsung menjadi faktor peringkat. Artinya, memiliki konten yang pendek atau panjang tidak secara otomatis merugikan atau meningkatkan SEO website.

Terlepas dari jumlah kata, Google menginginkan konten informatif, bernilai, dan relevan dengan pertanyaan pengguna. Oleh karena itu, konten yang dibuat harus menjelaskan topik secara komprehensif .

Namun, bukan berarti konten harus selalu panjang, setidaknya sudah cukup untuk memenuhi tujuan pengguna.

Jadi, mengapa jumlah kata masih dianggap penting?

Meskipun jumlah kata itu sendiri bukan faktor peringkat, beberapa topik harus dijelaskan secara komprehensif dalam konten yang lebih panjang.

Jadi, jika Anda memiliki tujuan untuk meraih peringkat tinggi pada topik mendalam, artikel singkat mungkin akan kesulitan untuk bersaing dengan konten yang lebih mendalam.

Selain itu, pengguna juga mengharapkan penjelasan detail pada topik tertentu. Sebagai contoh, pengguna yang mencari "cara memasang Gazebo di taman" cenderung lebih mengharapkan panduan lengkap dibandingkan pengguna yang mencari "ide dessert cepat."

Cara Menangani Isu Low Word Count

Cara utama dalam menangani isu ini adalah fokus pada pembuatan konten berkualitas dan relevan yang secara menyeluruh memenuhi pencarian pengguna.

Jika konten Anda ringkas namun masih memberikan nilai bagi pengguna, maka konten itu masih berpotensi untuk mendapat peringkat tinggi terlepas dari jumlah kata di dalamnya.

Namun, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil jika Anda menghadapi isu rendahnya jumlah kata dalam konten Anda.

1. Audit Situs

Pertama-tama, lakukan audit situs untuk mendeteksi konten dengan jumlah kata yang rendah. Anda dapat menggunakan Sequence Stats Site Audit yang mampu memeriksa kesehatan situs web secara keseluruhan, termasuk isu-isu konten.

Gambar 1 - Sequence Stats Site Audit pada konten.
Gambar 1 - Sequence Stats Site Audit pada konten.

2. Perluas Konten

Selanjutnya, perluas konten Anda dengan memberikan lebih banyak detail, contoh, atau studi kasus untuk menguraikan poin-poin yang dibahas.

Selain itu, antisipasi dan tanggapi pertanyaan umum pengguna tentang topik tersebut. Dengan cara ini, Anda dapat menyajikan informasi lebih dari yang diharapkan oleh pengguna.

3. Tambahkan Elemen Pendukung

Untuk mendukung pemahaman pengguna, tambahkan elemen visual seperti gambar, infografis, atau video untuk memecah teks dan meningkatkan pemahaman mereka.

Dengan cara ini, Anda dapat meningkatkan keterlibatan pengguna dalam konten Anda.

3. Pertimbangkan Jenis Konten

Setiap jenis konten memiliki panjang minimum yang berbeda untuk dipublikasikan. Berikut adalah panjang umum beberapa konten:

  • Tulisan blog: Tulis sekitar 600-1000 kata untuk topik umum, namun sesuaikan berdasarkan kompleksitas dan persaingan.
  • Deskripsi produk: Sajikan detail yang cukup sekitar 300-500 kata untuk mendorong keputusan pengguna.
  • Landing page: Fokus pada pesan inti dan CTA. Namun, pastikan kontennya singkat dan menarik.

Ingat, jumlah kata bukan merupakan aturan paten. Oleh karena itu, fokuskan pada pembuatan konten yang dapat memenuhi tujuan pencarian pengguna dan memberikan informasi berharga secara jelas dan menarik.

Untuk membantu Anda melakukan audit situs, gunakan Sequence Stats dan nikmati manfaatnya. Tidak ada lagi audit situs yang terlewatkan karena Anda dapat menjadwalkannya secara otomatis. Daftarkan diri Anda sekarang!

Last updated on January 12, 2024
by Tati Khumairoh