Skip to main content

Apa Itu Indexability Website dalam SEO?

Kita perlu memahami bahwa hanya halaman yang terindeks yang dapat muncul di halaman hasil pencarian. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa halaman Anda dapat terindeks. Dalam artikel singkat ini, kita akan membahas secara mendalam tentang indeksabilitas sebuah situs web.

Ap Itu Indeksabilitas Situs Web

Indeksabilitas merujuk pada kemampuan sebuah halaman web untuk diindeks oleh mesin pencari dan dimasukkan dalam basis data mereka. Dalam konteks optimasi mesin pencari (SEO), proses indeksabilitas sangat penting karena menentukan apakah suatu halaman web dapat ditemukan dan ditampilkan dalam halaman hasil pencarian mesin pencari (SERP).

Ketika crawler mesin pencari (juga dikenal sebagai bot atau spider) mengunjungi sebuah halaman web, ia menganalisis konten dan struktur halaman tersebut untuk menentukan apakah halaman tersebut dapat dimasukkan dalam indeks mesin pencari.

Indeks pada dasarnya adalah basis data besar yang berisi informasi tentang halaman web dan kontennya. Barulah setelah itu halaman dapat ditampilkan dalam hasil pencarian.

Faktor Kunci yang Memengaruhi Indeksabilitas

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi indeksabilitas sebuah halaman web. Faktor-faktor ini sering kali diperhatikan ketika ada masalah dengan indeksabilitas situs web. Berikut adalah daftar faktor kunci yang dapat menentukan indeksabilitas halaman.

1. File robots.txt

File robots.txt adalah file teks yang ditempatkan di direktori utama sebuah situs web, dan memberikan instruksi kepada crawler web mengenai halaman atau bagian situs yang tidak boleh di-crawl atau diindeks.

2. Tag Meta Robots

Pengelola situs web dapat menggunakan tag meta robots dalam HTML untuk memberikan instruksi kepada crawler pada basis halaman per halaman. Sebagai contoh, sebuah halaman dapat menyertakan tag meta yang memberi tahu mesin pencari untuk tidak mengindeks kontennya.

3. Canonicalization

Tag canonical digunakan untuk menunjukkan versi preferensi dari sebuah halaman saat ada beberapa versi dengan konten serupa. Ini membantu mencegah masalah konten duplikat dan memastikan bahwa mesin pencari mengindeks versi yang terpilih.

4. Tag Noindex

Pengelola situs web dapat menggunakan tag noindex untuk secara eksplisit memberi instruksi kepada mesin pencari untuk tidak mengindeks sebuah halaman tertentu. Ini berguna untuk konten yang tidak dimaksudkan ditampilkan dalam hasil pencarian.

5. Crawl Errors

Jika sebuah halaman memiliki kesalahan crawl, seperti kesalahan server, pengalihan, atau masalah lainnya, hal itu dapat menghambat indeksabilitas halaman. Memantau secara berkala dan memperbaiki kesalahan crawl sangat penting untuk memastikan indeksabilitas.

6. Kualitas dan Relevansi Konten

Konten pada sebuah halaman harus berkualitas, relevan, dan unik. Mesin pencari memberikan prioritas pada halaman dengan konten yang bernilai, dan halaman semacam itu lebih mungkin diindeks.

7. XML Sitemaps

Menyediakan peta situs XML membantu mesin pencari memahami struktur sebuah situs web dan memastikan bahwa semua halaman yang relevan ditemukan selama proses crawling. XML sitemap adalah daftar URL yang pemilik situs web inginkan untuk di-crawl dan diindeks.

8. Aksesibilitas

Jika sebuah halaman memerlukan otentikasi pengguna, memiliki navigasi yang terlalu kompleks, atau menggunakan teknologi yang tidak dapat di-crawl oleh mesin pencari, halaman itu mungkin tidak akan diindeks.

Memastikan bahwa halaman web dapat diindeks adalah aspek mendasar dari SEO. Hal ini menentukan apakah sebuah halaman dapat dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam hasil pencarian mesin pencari, dan ini secara langsung memengaruhi visibilitas dan lalu lintas organik sebuah situs web.

Praktik SEO Terbaik untuk Memastikan Indeksabilitas

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, indeksabilitas memengaruhi kinerja situs web dalam hasil pencarian. Oleh karena itu, Anda perlu menerapkan praktik terbaik SEO indeksabilitas untuk memastikan semua elemen situs web dapat diindeks. Berikut adalah praktik terbaik yang dapat Anda terapkan:

1. Audit Situs

Pertama-tama, lakukan audit situs untuk melihat apakah ada masalah terkait indeksabilitas situs. Anda dapat menggunakan fitur Audit Situs di Sequence Stats untuk memberikan hasil laporan audit situs yang rinci. Kemudian, buka hasil mengenai indeksabilitas. Ini contohnya:

Gambar 1: Laporan Indeksabilitas di Audit Situs
Gambar 1: Laporan Indeksabilitas di Audit Situs

2. Buat Sitemap XML

Buat dan kirimkan sitemap XML ke mesin pencari. File ini memberikan panduan struktur situs web Anda dan membantu mesin pencari menemukan serta mengindeks halaman-halaman secara lebih efisien.

3. Optimalkan File Robots.txt

Tinjau dan perbarui file robots.txt untuk memastikan bahwa crawler mesin pencari tidak diblokir dari mengakses halaman penting di situs Anda. Gunakan file ini untuk menentukan area mana yang harus di-crawl dan mana yang harus dikecualikan.

4. Pastikan Pengalihan yang Tepat

Ketika Anda perlu mengalihkan URL, gunakan metode pengalihan yang tepat (misalnya, pengalihan 301 untuk perubahan permanen). Ini membantu mesin pencari memahami halaman yang benar untuk diindeks.

5. Periksa Tag Noindex

Secara berkala tinjau halaman-halaman situs web Anda untuk memastikan bahwa tag noindex tidak sengaja terpasang. Tag ini dapat mencegah halaman diindeks.

6. Monitor JavaScrip

Pastikan konten penting tidak tersembunyi di balik JavaScript, karena mesin pencari mungkin kesulitan mengindeks konten yang dimuat secara dinamis. Gunakan teknik peningkatan progresif untuk membuat konten penting dapat diakses.

Dengan menerapkan praktik SEO terbaik ini, Anda dapat mengoptimalkan indeksabilitas situs web, meningkatkan visibilitasnya dalam hasil pencarian, dan meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.

Memantau secara berkala kinerja situs web Anda menggunakan Sequence Statsdan tetap terinformasi tentang pembaruan mesin pencari akan membantu Anda beradaptasi dengan praktik terbaik yang terus berkembang dan menjaga SEO yang kuat.

Last updated on December 6, 2023
by Tati Khumairoh